Monday, August 3, 2009

TKW MADIUN TEWAS

TKW Asal Madiun Tewas Tenggelam di Roma

Sabtu, 1 Agustus 2009 - 11:15 wib
MADIUN - Kisah tragis kembali dialami seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja di luar negeri. Tuti Susanti (25), TKW asal Desa Jatisari RT 11 RW 03, Kecamatan Geger, Kab Madiun, yang bekerja di Hongkong, dikabarkan tewas tenggelam di kolam renang saat berlibur bersama majikannya di Roma, Italia, pada 21 Juli 2009.

Pihak keluarga di Madiun baru mendapatkan kabar tersebut pada 28 Juli 2009. Hingga kini, pihak KBRI di Roma, Italia, masih mengurus proses pemulangan jenazah korban ke Indonesia.
Tuti Susanti berangkat ke Hongkong pada Maret 2005 lalu melalui PT Bama Mapan Bahagia, Surabaya. Selama dua tahun, dia menjadi pembantu rumah tangga pada seorang majikan warga Hongkong. Kemudian, setelah kontraknya habis, pada 2008, dia pindah menjadi pembantu rumah tangga pada seorang majikan warga negara Italia yang bekerja di Hongkong.


Menurut ibu korban, Ernawati (42), saat ditemui Seputar Indonesia (SI) di rumahnya, mengatakan, korban sempat pulang ke kampung halaman pada April 2009 lalu. "Dia hanya tinggal 10 hari di rumah. Setelah itu, dia bilang harus kembali ke Hongkong karena diajak majikannya berlibur ke Italia," ujarnya.

Namun, pihak keluarga sungguh terkejut ketika mendapat kabar kalau korban tewas tenggelam di kolam renang di sebuah tempat wisata yang ada di Roma, Italia.

Tuti Susanti adalah anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan Sulam (48), dan Ernawati. Selain Tuti Susanti, adiknya, Dewi Savitri (23), hingga kini juga masih menjadi TKW bekerja di Hongkong. Kakak beradik yang sama sama lulusan MTS Muhammadiyah Pagotan, Madiun, ini mengadu nasib di Hongkong karena ingin mengubah kondisi ekonomi keluarga.

Hingga kini, pihak keluarga masih menunggu dengan cemas pemulangan jenazah korban ke kampung halaman. Pihak keluarga menginginkan agar proses pemulangan jenazah korban bisa secepatnya dilakukan.

"Kami berkali kali menghubungi pihak KBRI di Roma, Italia, tapi katanya masih dilakukan pengurusan administrasi pemulangan jenazah," ujar ibu korban.

Selain menghubungi pihak KBRI di Roma, Italia, pihak keluarga di Madiun juga terus berkomunikasi dengan adik korban, Dewi Savitri, yang saat ini masih berada di Hongkong. Pihak keluarga juga berharap, hak yang semestinya diterima oleh korban juga tetap diberikan seperti sisa gaji, asuransi, dan lainnya.

Menurut Kepala Desa Jatisari, Mujiono, jumlah TKI dan TKW asal Jatisari yang bekerja di luar negeri cukup banyak yakni sekitar 100 orang dari jumlah penduduk 6.800 orang. Rata rata, mereka yang berangkat ke luar negeri adalah lulusan MTS dan SMP. Mereka menjadi TKI/TKW karena berharap akan ada perubahan ekonomi pada keluarganya.

"Selain itu memang mencari pekerjaan di sini sulit. Sehingga, banyak yang akhirnya memilih menjadi TKI atau TKW di luar negeri," ujarnya.

Kepala Bidang Penempatan, Latihan, dan Produktivitas Tenaga Kerja (Pentalattas), Dinas TenagKerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Madiun, Suhartanto, mengatakan, pihaknya telah mendapatkan informasi mengenai adanya TKW asal Jatisari, Kab Madiun, yang tewas di Italia tersebut.

Saat ini, kata Suhartanto, pihaknya masih menelusuri lebih lanjut apakah jenazah yang bersangkutan nantinya akan diterbangkan dari Italia atau harus dibawa ke Hongkong dulu guna pengurusan administrasi dan asuransi.

"Kami terus melakukan koordinasi dengan Departemen Tenaga Kerja dan pihak-pihak terkait di luar negeri untuk mengurus pemulangan jenazah korban," ujarnya. (Muhammad Roqib/Koran SI/fit)

Berita dari : okezone.com

No comments: